Kamis, 18 April 2013

NYEPI DI DESA PEDAWE


Pelaksanaan nyepi di Desa Pedawe sedikit berbeda dengan desa-desa yang lain yang ada di Bali yang merayakan Nyepi pada umumnya.Di Desa Pedawe ada dua pelaksanaan Nyepi yaitu Nyepi Nasional pada umumnya, dan Nyepi Adat.Di desa pedawe melaksanakan 2 penyepian yaitu Nyepi Adat dan Nyepi Nasional.Pelaksanaan Nyepi Nasional hampir sama dengan pelaksanaan nyepi adat hanya saja ada yang membedakan yaitu waktu pelaksanaannya. Dalam Nyepi Nasional sudah ditentukan dan pelasanaan dalam merayakan serentak sama dengan    daerah – daerah yang lainnya. Dalam pelaksanaan pecaruannya yang bertugas muput adalah  dane balian desa, di desa pedawe tidak ada istilah pemangku, segala jenis upacara agama di desa dipuput oleh Dane Balian Desa.
1.      NYEPI NASIONAL
Untuk pelaksanaan nyepi Nasional biasanya runtutan tatanan upacaranya yaitu mulai dari satu hari sebelum sipeng, dan melaksanakan pengrupukan diprempatan desa yang diikuikuti oleh seluruh krama desa. Nama pecaruan di desa Pedawe sedikit unik dan berbeda dengan daerah lain yaitu nyarunin Ngrebeg.dan menggunkan banyak hewan diantaranya: celeng butuan,  kuluk belang bungkem, bebek belang kalung, jadi untuk pelaksanaan carunya yaitu mecaru gede hanya saja nama pecaruannya yang berbeda dan untuk bantennya hampir sama dengan banten pecaruan pada umumnya.Dalam pelaksanaan catur brata penyepiannya dilaksanakan secara sipeng dan apabila ada yang melanggar catur brata penyepian maka akan dikenakan denda sesui dengan awig-awig yang ditentukan dalam paruman desa.
2.      NYEPI ADAT
Pelaksanaan nyepi adat di desa Pedawe tidak ditentukan secara pasti waktu pelaksanaannya, karena dilaksanakannya Nyepi adat berdasarkan ada tidaknya upacara ngaben di desa tersebut.Nyepi adat di desa pedawe dalam kurun waktu pelaksanaannya seperti yang telah lewat-lewat ada yang dilaksanakan 2 tahun sekali, ada juga yang lima tahun sekali dan sampai sekarang hampir sudah 10 tahun belum pernah melaksanakan nyepi adat. Biasanya Nyepi adat dilaksanakan setelah di desa tersebut selesai melaksanakan upacara pengabenan karena pada saat itu “ Ida Munggah” atau para dewata semuanya munggah, maksud dari Nyepi adat adalah pada saat menjelang Nyepi akan dilaksanakan pecaruan untuk memberika upah pada para bhuta Kala agar tidak mengganggu masyarakat desa pedawe.Pelaksanaan pecaruannyapun hampir sama dengan pecaruan pada saat nyepi nasional, hanya saja pada saat penyepian berlangsung Tapa Brata yang dilaksanakan hanya dua yaitu: Amati lelungaan dan Amati Lelanguan, jadi dapat diartikan bahwa pada saat Nyepi adat di desa Pedawe masyarakat bisa memasak  dan bekerja seperti seperti biasa hanya saja masyarakat tidak boleh pergi keluar dari areal desa dan penduduk desa lain pun tidak boleh masuk ke areal desa pedawe, dan jalan menuju desa pedawe harus ditutup serta dijaga oleh aparat desa.Sama dengan nyepi nasional pada saat nyepi adat pun apabila diketemukan masyarakat yang melanggar dari tapa Brata penyepian akan dikenakan denda sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam paruman desa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar